Wardiman Djojonegoro memegang trilogi Kartini yang ia tulis, di rumahnya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 27 Februari 2025. Tempo/Ihsan Reliubun

Perbesar

Wardiman Djojonegoro memegang trilogi Kartini yang ia tulis, di rumahnya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 27 Februari 2025. Tempo/Ihsan Reliubun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Arsip Nasional Republik Indonesia mendaftarkan surat-surat Kartini sebagai nomine Memory of the World UNESCO pada 2023.

  • Keputusan UNESCO diagendakan terbit pada April 2025.

  • Wardiman Djojonegoro, yang baru menulis buku trilogi Kartini, menjadi anggota dewan pakar dalam pengajuan warisan ingatan dunia ini.

ADA alasan lain yang mendorong Wardiman Djojonegoro menulis buku trilogi Kartini. Saat ini, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sedang mengajukan surat-surat milik Raden Ajeng Kartini sebagai Memory of the World, program internasional Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk melestarikan dan melindungi warisan dokumenter dunia.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *